Stadium general di Fakultas Syariah UIN Walisongo
SEMARANG, Jalapantura.com - Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam
Negeri (UIN) Walisongo Semarang menyelenggarakan studium general bertajuk
'Mengawal Eksistensi Mahkamah Konstitusi (MK) di Tahun Politik', Jumat
(17/11/2023) lalu.
Guru Besar Ilmu Perundang-undangan
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Lita Tyesta Addy Listya Wardhani, salah
satu narasumber studium general, mengungkap pentingnya partisipasi mahasiswa,
dosen dan sivitas akademika secara umum dalam mengawal eksistensi MK agar tetap
beretika.
"Kedudukan UUD NRI Tahun 1945,
selain sebagai sumber hukum konstitusi, juga merupakan sumber etika dan moral konstitusi
yang tercermin dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila," terangnya.
Dia menyampaikan, hukum dan etika bukan
sesuatu yang terpisah, namun hubungan keduanya berjalan secara sinergis. "Pelaksanaan
kewenangan oleh MK tidak boleh melanggar Hukum dan hak asasi manusia (HAM),
serta segala keputusan etika tidak boleh bertentangan dengan hukum," tambahnya
mengutip Prof Jimly Asshidiqie.
Narasumber lain, Dani Muhtada, mengutarakan,
MK memiliki peran vital dalam menjaga marwah konstitusi. Sejak kelahirannya pada
2003, MK telah memainkan peran penting dalam
menegakkan konstitusi dan demokrasi di Indonesia.
"Independensi MK menjadi kunci
utama, dalam menjalankan fungsinya. Independensi tersebut mengharuskan adanya
kebebasan dalam memberikan putusan, tanpa tekanan dari pihak manapun," paparnya.
Dani mengemukakan, di tahun politik, MK
dihadapkan pada tantangan besar berupa tekanan politik dari berbagai pihak,
yang dapat mengganggu netralitas dan independensi lembaga.
Menurutnya, ada tiga hal untuk mengawal
marwah MK. Pertama, back to nature, yakni MK memosisikan diri sebagai the
guardian of constitution, penjaga amanat konstitusi, serta penegak
demokrasi dan kedaulatan rakyat.
"Kedua, menegakkan kode etik dan
integritas hakim demi menjaga imparsialitas (tidak memihak/netral) dan
independensi para hakim konstitusi. Ketiga, keterlibatan civil society
dalam mengawal netralitas dan independensi MK," katanya di depan sekira 350
peserta yang hadir. (rls/ din)
Posting Komentar untuk " Dinilai Penting, Partisipasi Sivitas Akademika Kawal Marwah Mahkamah Konstitusi "