![]() |
Kampus Universitas Muhammadiyah Kudus |
Oleh: Rosidi
Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU),
adalah salah satu perguruan tinggi di bawah ‘naungan’ Muhammadiyah, yang cukup
bonafid di Kabupaten Kudus. Keberadaannya berkontribusi penting dalam pembangunan
Sumber Daya Manusia (SDM), tidak hanya bagi generasi muda di Kabupaten Kudus,
juga dari kota-kota lain, khususnya di kabupaten sekitar.
Perjalanan panjang hingga menjadi UMKU
seperti, tentu membutuhkan perjuangan dan kerja keras yang tidak ringan.
Melainkan berbagai pemangku kepentingan yang ada, mesti saling bahu membahu
agar Lembaga Pendidikan tinggi tersebut bisa eksis dan maju dari waktu ke
waktu.
Dalam “Buku Bimbingan Akademik” resmi
dari lembaga bersangkutan, disebutkan, bahwa UMKU bermula dari Sekolah Perawat
Kesehatan (SPK) yang didirikan pada 1984, yang kemudian pada 1998 beralih
status (konversi) menjadi Akademi Keperawatan (Akper).
Selanjutnya, pada 2004, seiring adanya
penambahan Program Studi (Prodi) Kebidanan (D-III), berubah status menjadi
Akademi Kesehatan (Akkes) Muhammadiyah Kudus. Lalu setelah terbit izin
penyelenggaraan Prodi S-1 Keperawatan, Akkes pun beralih status menjadi Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Kudus.
Lalu, berdasarkan Surat Keputusan (SK)
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Nomor
879/KPT/I/2018 tertanggal 12 Oktober 2018 tentang Izin Perubahan Bentuk Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Kudus di Kabupaten Kudus, maka
Stikes Muhammadiyah Kudus pun resmi menjadi Universitas Muhammadiyah Kudus
(UMKU).
Perubahan menjadi UMKU ini, ditandai
pula dengan dibukanya delapan delapan Program Studi (Prodi) jenjang Sarjana
(S-1), yakni terdiri atas Prodi Ekonomi Syari’ah,
Prodi Akuntansi, Prodi Teknik Industri, Prodi Hukum, Prodi Sistem Informasi,
Prodi Ilmu Komputer, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Prodi
Matematika.
Dan saat ini, secara keseluruhan, UMKU
memiliki tiga fakultas dengan 20 Prodi. Fakultas Ilmu Kesehatan dengan Prodi
D-III Keperawatan, DIII Kebidanan, S1 Keperawatan, S1 Farmasi, S1 Kebidanan, S1
Gizi, S1 Administrasi Rumah Sakit, D4 Teknik Laboratorium Medik. Profesi Ners,
Profesi Apoteker dan Profesi Kebidanan.
Selanjutnya ada Fakultas Ekonomi,
Pendidikan dan Hukum dengan Prodi meliputi S1 Ekonomi Syari’ah, S1 Akuntansi,
S1 PGSD, S1 Hukum dan S1 Bisnis Digital. Sedang Fakultas Sains dan Teknologi
memiliki beberapa Prodi, yaitu S1 Ilmu Komputer, S1 Sistem Informasi, S1 Teknik
Industri dan S1 Matematika.
Pengembangan Lembaga
Menilik dari keberadaannya, secara
historis, UMKU cukup menarik. Dari waktu ke waktu, perkembangan salah satu
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kabupaten Kudus ini semakin mengalami kemajuan
yang patut mendapatkan apresiasi positif dari berbagai kalangan.
Perkembangan itu, hemat penulis, tidak
akan berhenti di situ. Pasalnya, UMKU sudah ‘’memiliki modal’’ jika kelak
membuka Fakultas Kedokteran, karena Muhammadiyah di Kabupaten Kudus ini sudah
memiliki Rumah Sakit Islam Aisyiyah (RSIA), yang cukup representative jika
mejadi rumah sakit mitra untuk membuka Fakultas Kedokteran.
Di luar itu, dukungan dari organisasi
Muhammadiyah sendiri, baik di tingkat kabupaten/ kota, wilayah hingga nasional,
sangat luar biasa. Terlebih, di tubuh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sendiri ada
sosok Prof Dr Abdul Mu’ti MEd yang notabene adalah warga asli Kabupaten Kudus,
sehingga tentu akan sangat peduli dan memiliki kontribusi dalam pengembangan
UMKU.
Dan fakta bahwa UMKU saat ini telah
menjadi salah satu rujukan anak muda untuk menuntut ilmu, juga poin yang sangat
penting, sehingga kemajuan UMKU di masa-masa mendatang bukanlah hal yang
mustahil untuk diwujudkan, tidak hanya di level nasional, bahkan internasional.
Perlu dipahami, bahwa jaringan
Muhammadiyah sebagai organisasi, akan sangat membantu UMKU dalam
pengembangannya, jika dibutuhkan. Ini juga menjadi salah satu modal penting
yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Selebihnya, akan ditentukan oleh
profesionalisme jajaran pimpinan universitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dimiliki, baik itu di tubuh staf akademik, staf akademik umum dan administrasi hingga
tenaga dosen yang dimiliki.
Jika semua modal yang dimiliki itu bisa
terorganisasi (terkoneksi) dengan baik, maka UMKU menuju Universitas Bertaraf
Internasional, tidak perlu lama untuk mewujudkannya.
Susul “Saudara Tua”
Saat ini, keberadaan (eksistensi) UMKU bisa
dibilang merupakan salah satu PTS bonafid di Kawasan Pantura Timur Jawa Tengah.
Keberadaannya juga turut mewarnai perkembangan dunia pendidikan di tanah air,
khususnya di Kabupaten Kudus.
Di kawasan Pantura Timur Jawa Tengah,
beberapa PTS yang menjadi “pesaingnya” antara lain Universitas Muria Kudus
(UMK), Universitas Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Institut Teknologi
Kesehatan (Itekes) Cendekia Utama Kudus, Institut Pesantren Mathali’ul Falah
(Ipmafa) Pati, STAI Al-Anwar (Sarang), Universitas Sultan Fatah (Demak) dan
Institut Agama Islam (IAI) Khozinatul Ulum (Blora).
Kendati memiliki beberapa pesaing dalam
hal mengelola dan mengembangan institusi perguruan tinggi, namun UMKU sebagai
salah satu perguruan tinggi, memiliki beberapa keunggulan di antara pesaingnya,
yakni sudah memiliki pengalaman yang cukup mumpuni dalam mengelola beberapa
Prodi di bidang kesehatan, di antaranya keperawatan, kebidanan dan farmasi.
Selain itu, perubahan status dari Stikes
menjadi universitas, yang ditandai dengan hadirnya Prodi-prodi baru seperti Ekonomi
Syari’ah, Akuntansi, PGSD, Hukum, dan Sistem Informasi, semakin memberikan
banyak pilihan kepada para calon mahasiswa yang hendak studi di UMKU.
![]() |
RS SARKIES Aisyiyah, bisa menjadi rumah sakit mitra jika UMKU membuka Prodi Kedokteran |
Dengan demikian, maka jika tergarap secara maksimal didukung dengan SDM yang mumpuni di bawah ‘arahan’ Muhammadiyah, khususnya melalui Lembaga yang membidangi pendidikan tinggi, maka tidaklah mustahil UMKU akan tampil sebagai universitas bonafid berkelas internasional, yang dari sisi kualitas, kuantitas dan popularitasnya akan menyusul ‘saudara tuanya’, antara lain Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang sudah lebih dulu menjadi kampus kenamaan yang cukup disegani di tanah air. Wallahu a’lam. (*)
Rosidi,
Penulis adalah pegiat literasi dan pemerhati pendidikan di Kudus.
Posting Komentar untuk " UMKU, Dari Kudus menuju Universitas Bertaraf Internasional"